Wednesday, February 8, 2012

Menjaga Jantung Tetap Sehat Adalah Ibadah

Setiap organ tubuh kita merupakan nikmat yang tiada tara anugrah dari Allah SWT. Organ2 tersebut bekerjasama dalam menjalankan tugasnya agar tubuh ini bertahan hidup sehat, karena dengan tubuh yang sehat itulah kita bisa beraktifitas menjalankan hak dan kewajiban kita sebagai makhluk yg paling sempurna di bumi ini yaitu khalifah fil ardhi.
Ketika salah satu organ tubuh sakit maka seluruh anggota tubuh merasakan sakit, itulah sebabnya mengapa dalam persaudaraan Islam dikatakan umat islam itu ibarat satu tubuh dimana ketika salah satu bagian merasakan sakit maka seluruh tubuh merasakan sakit.Tak seorangpun dari kita ingin jatuh sakit apapun itu bentukny, *apalagi sakit hati ya hiks…oleh karenanya kita senantiasa menjaga kesehatan. Dimasa yang semakin modern dimana apapun menjadi serba canggih dan digital terkadang tanpa sadar menggiring manusia kearah gaya hidup yang serba instan, dan secara pelan tapi pasti berpengaruh pada pola makan yang tidak sehat dan meningkatkan resiko penyakit yang mengancam ketidaknormalan organ tubuh sehingga berbagai penyakit menjangkiti organ2 penting sehingga mereka tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, na’udzubillahhimindzalik.
Jantung siapa tidak kenal dengan organ yang satu ini setiap orang menyadari dan tahu salah satu bagian organ penting dalam tubuh ini sebagai pemompa darah. Jika jantung ini kehilangan kemampuan untuk melakukan fungsi secara normal maka terjadilah penyakit jantung. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensien fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi atau disebut Compensated Heart Disease.
Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak napas(dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit didaerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang menyebabkan terjadinya resorbsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema (penumpukan cairan). Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi(Endocarditis atau carditis), gagal jantung, setelah Myocard Infact, dan setelah operasi jantung.
Tak ada asap jika tidak ada api begitulah sebuah pepatah mengatakan. Nah begitu juga taka da penyakit jika tidak ada penyebab, seperti halnya penyakit jantung yang tergolong dalam penyakit degenerative dan kardiovaskuler. Penyakit ini timbul karena adanya berbagai faktor resiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, dyslipidemia, diabetes mellitus, obesitas, usia lanjut, dan riwayat keluarga.
Masalah gizi klinis merupakan masalah gizi yang erat kaitannya dengan penyakit dan penanganannya memerlukan tindakan yang komprehensif. Sehingga penyakit kardioavaskuler perlu dicegah dan diobati dengan merubah pola makan menjadi pola makan sehat yang berpedoman pada aneka ragam makanan yang memenuhi gizi seimbang.
Makanan dengan gizi seimbang dapat mencegah berbagai penyakit termasuk penyakit jantung, dalam hal ini khususnya telah disebutkan dalam pesan ke 4 dari 13 pesan gizi seimbang yang berbunyi “Batasi konsumsi minyak dan lemak sampai seperempat dari kecukupan energy” inipun dianjurkan untuk mengkonsumsi dari sumber nabati. Sering diasumsikan oleh banyak orang ketika kita diet lemak kemudian sama sekali tidak boleh mengkonsumsi lemak padahal tetap saja lemak dibutuhkan untuk membantu penyerapan vitamin A, D, E, K. Sehingga konsumsi lemak itu dibatasi dan dibolehkan asal dengan catatan2 tertentu.
Makanan rendah lemak menempati barisan pertama untuk menjaga kesehatan jantung dan berbagai macam penyakit. Para dokter berpandangan, jantung memiliki hubungan yang erat dengan makanan. Sebagaimana pola makan teratur bisa memperkuat jantung sekaligus membuatnya aktif, maka sebaliknya, pola makan yang tidak teratur dan banyak mengkonsumsi lemak pada umumnya sangat berbahaya sekali bagi jantung. Sehingga tidak heran ketika anda mendapati seseorang yang secara lahiriah tampak sehat mengkonsumsi lemak dan makanan berlemak tanpa mempedulikan akibatnya. Jika dia lakukan hal tersebut secara terus menerus, maka suatu saat Anda akan melihatnya tiba-tiba terjatuh ke lantai tanpa sebab, padahal sebelumnya dia tampak kuat dan sehat.
Karena sesungguhnya fungsi peredaran darahnya terganggu. Banyak mengkonsumsi lemak menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung, karena lemak setelah dicerna, diserap, dan dialirkan kedalam darah, akan meresap kedinding-dinding pembuluh dalam bentuk butiran-butiran. Dan dengan terus menerus mengkonsumsi lemak, maka akan semakin bertambah pula timbunan butiran lemak ini yang kelak akan menghalangi aliran darah didalam pembuluh. Dan, seiring berjalanannya waktu tumpukan lemak itu akan menyumbat darah secara total itulah yang disebut Atheroclerosis.
Menumpuknya lemak dipembuluh darah dapat menghilangkan kelenturannya dan berubah menjadi keras. Pada gilirannya hal itu bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah . Meningkatnya tekanan darah dapat menambah intensitas kerja otot jantung. Hal itu bisa menyebabkan kelemahan dan menurunnya fungsi jantung sehingga tidak mampu melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.

0 comments:

Post a Comment